Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan Bangsa Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDVQ9hVz-QWIak0FQ2BqIMTO85crVl5AMIk6wNurn-6QMMG0VI4ifivmqMlVANOlYzfjBxVsRzInZUf9-uzSiVmxWh6fahLmweSa8eFV6ElTap-XbNnlOP8BQRwf7OSva34Cgzq5B8Xuo/s1600/jepan.PNG




  • Diskripsi
      Kedatangan Jepang yang di anggap sebagai "Saudara Tua" pada mulanya disambut dngan penuh harapan. Namun, perlakuan yang kejam terhadap rakyat indonesia menimbulkan kebencian rakyat Indonesia terhadap Jepang.      Saat itu ,Jepang membuat  suatu kebijakan mengerahkan masa untuk bekerja lebih giat. Kerja itu kemudian menjurus ke arah kerja paksa, atau di kenal dengan "Romusa". Untuk melaksanakan tugas pengerahan masa dengan baik, maka di bentuklah Tonarigumi (RT) merupakan Organisasi sosial yang efektif untuk mengawasi pengerahan tenaga kerja rakyat.
  • Materi Inti
  1. Dampak penduduk Jepang ke Indonesia
a. Bidang Politik
  Dalam bidang politik , Jeppang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan Penggunaan bahasa Jepang.Selain itu , Setiap upacara bendera di lakukan penghormatan ke arah Tokyo dengan imembungkukkan badan 90 derajat yang di tujukan pada kaisar Jepang Tenno Heika.
     Jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan Angkatan Darat dan Angkatan Laut , membentuk organisasi organisasi dengan maksud sebagai alat propaganda, seperti Gerakan Tiga Asasi ( 3A) dengan maksud sebagai alat propaganda, Seperti gerakan 3A dan gerakan putera. Tetapi, gerakan tersebut gagal dan di manfaatkan oleh kaum pergerakan sebagai wadah untuk pergerakan nasional.
Tujuan Utama : menghapus pengaruh barat dan menggalang masyarakat agar mendukung Jepang,
Pemerintah Jepang juga telah menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang di ucapkan oleh PM Tojo dalam kunjunganya ke Indonesia pada September 1943. kebijakan politik jepang yang sangat luas itu membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terutama kaum nasionalis untuk segera mewujudkan cita cita mereka, yaitu Indonesia merdeka.
b. Keadaan Sosial- Budaya dan Ekonomi
        Dalam bidang ini, Jepang memperlakukan pekerja romusa dengan kasar dan kejam. Mereka tidak di jamin kehidupanya, Kesehatan dan makanan tidak di perhatikan .Banyak pekerja Romusa yang sakit  dan meninggal. Gelandangan di kota kota besar semakin tumbuh subur . Aktbatnya , Tidak jarang mereka mati di jalanan atau di bawah jembatan. Penyakit Kudis menjangkit masyarakat. pasar gelap tumbuh di kota kota besar.
        Sementara itu , komunikasi di Indonesia mengalami kesulitan, komunikasi antar pulau maupun komunikasi dengan dunia luar, Karena semua saluran komunikasi di kendalikan oleh Jepang. Semua nama nama kota yang menggunakan bahasa Belanda di ganti dengan bahasa Indonesia (Bavia  menjadi jakarta, Buitenzorg menjadi Bogor).Sementara itu , untuk mengawasi karya seniman agar tidak menyimpang dari tujuan jepang , maka didirikan pusat kebudayaan pada tanggal 1 April 1943 di Jakarta, Yang bernama Keiman Bunka Shidoso.
c. Pendidikan
       Pada masa pendudukan jepang , keadaan pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Pendidikan tingkat dasar hanya satu, yaitu pendidikan enam tahun. Untuk memudahkan pengawasan. para pelajar wajib mempelajari bahasa Jepang.
       Sementara itu, perguruan tinggi di tutup pada tahun 1943, Selain itu, pelajar di anjurkan untuk masuk militer, Mereka di anjurkan menjadi Heiho atau pembantu prajurit. Pemuda pemuda juga di anjurkan masuk seinendan dan Keybodan untuk membantu polisi.Dalam seinendan mereka di jadikan barisan pelopor atau suisintai. Latihan militer itu kelak sangat berguna bagi bangsa kita.
d. Birokrasi dan Militer

   Dalam bidang Birokrasi dengan keluarnya uu. no 27 tentang Aturan Pemerintah Daerah dan UU no 28  Tentang Aturan Pemerintah Syu dan pokubetshu Syi , maka berakhirlah pemerintah sementara. Kedua aturan itu merupakan pelaksanaan Struktur pemerintah dengan datangnya tenaga sipil dari Jepang di Jawa.
 2. Janji Kemerdekaan
            Pada tahun 1944 Jepang terdesak , Angkatan laut Amerika Serikat berhasil merebut kedudukan penting kepulauan Mariana, Sehingga jalan menuju jepang semakin terbuka. Jendral Hedeki Tojo pun kemudian di gantikan oleh jendral Jinaki Kaiso sebagai perdana mentri yang kemudian yang menjanjikan kemerdekaan  (September 1944). Sejak itulah Jepang memberikan ijin kepada rakyat indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih di samping bendera Hinomaru.Lagu Indonesia Raya  boleh dinyanyikan setelah lagu Kimigayo.
            Selanjutnya , Letnan Jendral Kumakici Harada mengumumkan di bentuknya BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945. Badan tersebut di ketuai oleh Dr.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat, R.P Suroso sebagai wakil ketua merangkap sebagai Kepala Tata Usaha dan seorang Jepang sebagai wakilnya ,yaitu Masuda Toyohiko dan Mr. R.M Abdul Gafar Pringgodigdo.
                        Sidang BPUPKI di lakukan 2 tahap :
1.)  28 mei 1945 – 1  juni 1945 di laksanakan di gedung pancasila .Dalam tahap ini Radjiman menyampaikan pokok persoalan mengenai Dasar Negara Indonesia yang akan di bentuk.
2.)  10 – 11 juni 1945 di bahas dan di rumuskan tentang UUD . Dalam tahap ini pada tanggal 11 juni 1945 pukul 11 WIB , Sukarno menyampaikan pidato pentingnya . Beliau mengusulkan dasar negara . Pada mulanya Sukarno mengusulkan panca darma . Nama tersebut di anggap tidak tepat. Karena darma berarti kewajiban sedangkan yang di maksudkan adalah dasar. Akhirnya nama tersebut di ganti dengan Pancasila. Kemudian di susunlah bersama Dasar Negara Indonesia Merdeka yang di kenal dengan Piagam Jakarta.
3. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
            PPKI di bentuk pada 7 Agustus 1945. Badan itu beranggotakan 21 orang. Yang terdiri 12 wakil dari jawa , 3 orang dari Sumatera, 2 orang dari Sulawesi dan masing masing 1 orang dari Kalimantan, Sunda kecil, Maluku dan golonan penduduk Cina, di tambah 6 orang tanpa izin dari pihak Jepang. Panitia inilah yang kemudian mengesahkan Piagam Jakarta sebagai pendahuluan dalam pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945.

Kesimpulan :

      1. Kedatangan Jepang yang dianggap sebagai Saudara Tua pada mulanya di sambut dengan penuh harapan. Namun perlakuan Jepang yang kejam terhadap rakyat Indonesia menimbulkan kebencian rakyat Indonesia pada Jepang.
      2.  Dampak pendudukan Jepang di Indonesia menjadikan rakyat semakin sengsara serta kehidupan yang semakin sulit.
       3. Mobilitas massa menimbulkan penderitaan dan kesengsaraan dan penderitaan bahkan korban jiwa, Yaitu Romusa yang kemudian oleh pemerintah Jepang yang di sebut sebagai prajurit pekerja.
Dasar Negara di bentuk melalui BPUPKI dan di sahan oleh PPKI

Sumber : Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/MAK Kelas XI Senester 2





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan Bangsa Indonesia"